NonFiksi
Metodologi Keilmuan : Paradigma Kualitatif, Kuantitatif, Dan Mixed
Menggeluti paradigma kuantitatif sejak 1966 1984 dengan kulminasi pada confirmatory factor analysis, dan menggeluti lebih lanjut mulai 2000 hingga sekarang. Mulai menggeluti paradigma kualitatif sejak 1986 hingga sekarang. METODOLOGI KEILMUAN PARADIGMA KUALITATIF, KUANTITATIF, & MIXEDrnrnEdisi V 2007 (xxxvi + 430) Tiga paradigma kualitatif dengan perkembangannya masing-masing sampai 2005, dibahas konseptualisasinya dan operasionalisasinya.rnrn1. Causal relations: dari physical cause, material cause, & formal cause. Dengan teori universalisme, partikularisme, fungsionalisme, & postkolonial. 2. Kualitatif interpretif kebahasan strukturalisme linguistics, ekstrinsik sosial, intrinsik, semantik logosentris sampai intransity, dan hermeneutik Habermas sampai intertextuality Ricoeur: 3. Kualitatif interpretif dari era perintis Geertz, Glasser & Strauss, Bogdan, Guba, Blumer, dan Goodman 1970an; era pengembangan kontribusi Berger, Mary Douglas, Foucault, dan Habermas 1980an; kontribusi grass root values noetik Leiter dan lain lain, dan sosok pengembangan mu'takhir grass root social action Greenbaum, Reason-Bradbury, Carla Willig, Sue Wilkinson, & Peter Reason sampai 2005. Hermeneutik phenomenologik mempertemukan grass root social action dengan tehnik analisis hermeneutik Foucauldian, dan teknik analisis phenomenologik deduktif untuk ultimate values.rnrnParadigma studi Islam dikembangkan dari tiga paradigma kualitatif denganrnrnsejumlah dekonstruksi ontologik dan epistemologik keilmuan yang berlaku, sekaligus mendekonstruksi sejumlah tradisi keilmuan Islam sendiri. Keilmuan Islam dalam integrasi universiter tidak diposisikan dalam digit standard 200 atau 2x0. tetapi disebar dalam digit standard 000 sampai 900, dengan identifikasi orientasi Islam dalam digit substandard. Perkembangan logika matematik mu'takhir sejak 1960an sampai 2005, dibahas konseptualisasinya untuk pemahaman komparatif logika matematik dengan tiga paradigma kualitatif ilmu sosial humanioara & agama. Operasionalisasinya diserahkan pada buku-buku Metódologi Matematik yang sudah tersebar banyakrnrnsekali. Logika matematik mu'takhir berkembang dalam tiga trends. 1. Logika matematik induktif berkembang menjadi constructed dengan recursion theory. 2. Logika deduktif axiomatic Euclides tergeser validitasnya oleh set theory. 3. Logika matematik set theory dengan olahan matematik canggih menjadi equation structural modeling Ada dua klaster mixing: implementasi mixing methods dan implikasi teoretik.rnrnTentang mixing methods hampir semua ahli dapat menerimanya. Tentang mixing teoretik yang mencakup mixing logic, mixing theories, mixing schools, & mixing paradigms perlu dicermati compatibilitasnya. Mixing kritis-Rreatif sekaligus cerdas bijak dapat memacu perkembangan ilmu. Ada mixing teoretik compatibel dalam makna integratif, integratif sekuensial, utama-komplemen, dan mixing teoretik yang incompatibel.
B00673 | 001.42 NOE m | (000) | Tersedia |
B00939 | 001.42 NOE m | (000) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain