Text
Sepucuk Pesan Ungu : Dua Kumpulan Sajak
Aku menjemputmu! Bis tingkat menderu, polusi membasahi Ja karta. Siapa mengusik pagi dengan siulan menyayat itu? Klaus Meine, Scorpion," katamu. Wind of Change berkumandang. Menyusuri Taman Gorky, tembok Berlin telah runtuh, katanya. Kau tahu beton itu telah rapuh sejak orang menyeberanginya demi cinta. Seperti kita.rnrn("Album Lama: Jakarta-Bandung")rnrnSaya menemukan kekuatan puisi-prosa Ready Susanto di buku ini, dan saya menyukainya. Saya kira puisi-puisi itu akan menjadi penanda penting bagi kepenyairannya. Saya kira buku ini menjadi semacam sinyal baik bagi perjalanan menyairnya selanjutnya... Penyair ini telah menunjukkan tan da-tanda kematangan memanfaatkan alat-alat puitika. Rima dan ritma, misalnya, dimaksimalkan pada beberapa sajaknya.rnrnHASAN ASPAHANI, PENYAIR DALAM MAJALAH PUISINET"
B00923 | 811 REA s | (813) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain