Text
Metodologi Ilmi Dakwah
Secara faktual, dakwah yang dibangun oleh para juru dakwah Islam, sementara ini, masih sebatas kepuasan emosi daripada kepuasan intelektual yang mencerdaskan. Bahkan pada kondisi yang lebih parah lagi adalah, secara tidak embangun status quo dalam tradisi masyarakat, bahwa Alquran sebagai gan hak dan milik pribadi wali, kyai, ustadz, dosen agama islam dan guru agama yang dibangun secara taken for granted. Hal ini dibuktikan dengan adanya anggapan bahwa masyarakat yang dijadikan sasaran dakwah seringkali dianggap sebagai masyarakat statis-pasif, tidak tahu apa-apa sehingga para dai atau muballigh merasa punya hak untuk mengisi apa saja ruang kosong" itu dengan berbagai perangkat keyakinan, moral, ideologi, dan kebenaran. Melihat kondisi dakwah yang begitu puspa-ragam bentuk penyampaiannya, dengan dihadapkan pada kondisi zaman yang sesungguhnya lebih menuntut peran para da'i atau muballigh untuk lebih cerdas dalam membangun emosi keagamaannya, maka diperlukan perangkat metodis sebagai struktur fundamentalnya. Dari kondisi seperti ini maka dakwah Islam sudah saatnya dirubah bentuk yakni lebih bersifat bottom up daripada top down. Sudah saatnya umat dilatih mandiri dalam memecahkan persoalannya sendiri dengan potensi diri yang dimilikinya. Secara keilmuan, buku yang ada di tangan para pembaca yang budiman ini merupakan buku yang secara khusus mendiskusikan perihal metodologi ilmu dakwah. Oleh karena itu, buku ini layak dibaca oleh kalangan cendekiawan pada umumnya, khususnya mahasiswa, dosen perguruan tinggi agama, teologi, filsafat bahkan disiplin ilmu lain yang mempunyai minat dibidang kajian ini sebagai basis pengembangan keilmuan. Lantas, bagaimana bahasan sekaligus cara kerja metodologinya? Silakan mengikuti dan mencermati lembar demi lembar isi buku ini."
B01325 | 2X7.2 AND m | (2X0) | Tersedia |
B01741 | 2X7.2 AND m | (2X0) | Tersedia |
B01742 | 2X7.2 AND m | (2X0) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain