Text
KIAI SUFI
Abdurrahman WahidrnrnSenyum selalu menghiasi wajahnya yang terlihat penuh ketulusan. Senang bergurau secara halus, banyak menjawab secara mengelak, dan senantiasa menunjukkan kerendahan hati dalam bersikap dan bertutur kata Naik apa tadi ke sini, Kiai?"rnrn"Wah, saya tadi beli colt di depan rumah, sampai di terminal saya jual lagi, terus naik becak ke man, jawabnya dengan senyum yang khas.rnrnKH. Muchith MuzadirnrnPosisi Kiai Adlan itu saya tidak tahu persis, tapi yang jelas beliau adalah orang dekat Hadratussyaikh KH. M. Hasyim Asy'ari. Meskipun beliau punya toko di Cukir, tapi setiap hari beliau di Tebuireng Mungkin seandainya beliau menjadi wakil Kiai Hasyim, beliau pantas. Beliau itu sangat alim betul, keilmuannya itu sudah runner up Kiai Hasyim Asy'arirnrnKH. A. Musthofa BisrirnrnSuatu ketika, saat beliau sedang mulang para santri, beliau melihat ada seorang santri yang terlambat datang dengan bersijingkat seperti takut atau malu. Spontan Kiai Adlan menundukkan kepala dalam- dalam, sengaja memberi kesan kepada santrinya yang baru datang bahwa beliau tidak melihat keterlambatannya.rnrnKH. Zubaidi MuslihrnrnDulu di Surabaya terdapat seseorang yang terkenal dengan kewaliannya, Gus Toha namanya. Saat pertemuan para kiai di salah satu masjid Surabaya, Gus Toha berkata, "Nanti orang yang pertama masuk masjid ini waliyullah Tidak lama kemudian, yang pertama masuk adalah Kiai Adlan AlyrnrnKH. Najih MaimunrnrnKetika saya mondok di tempat Sayyid Muhammad Alwi Al- Maliki Al-Hasani, beliau pernah mengundang ulama dari berbagai negara termasuk KH. Adlan Aly. Ketika itu beliau menyebut bahwa KH. Adlan Aly adalah salah seorang ulama Indonesia yang tergolong mujahid fi sabilillah"
B01925 | 920 MUH k | (900) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain