Text
Penyair Bukan Kami: Kumpulan Puisi
Puisi-puisi Putra dan Cici dalam Penyair Bukan Kami adalah semacam logike latreia, ibadat batin yang bisa menyimpan bara rasa abadi dalam dada. Mengapa demikian? Karena puisi-puisi mereka lahir dari diam yang sunyi lalu bertumbuh dalam dekapan khayalan dan logika. Mereka berdua pandai 'bermain-main' dengan diksi yang puitik dan imaji yang bening, elok, dan tenang sehingga melahirkan tulisan dengan irama yang sendu syahdu. Mereka berdua tahu baik bahwa puisi-puisi mereka tidak semata-mata merupakan sebuah karya imajinasi yang sia-sia, melainkan juga sebuah seni intelektual, persis yang ditegaskan Aristoteles bahwa, puisi adalah bagian dari logika". [Prolog]"
B02394 | 811 PUT p | (800) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain