NonFiksi
Muhammadiyah dan Pluralitas Agama Di Indonesia
Keganjilan kerap menjadi ciri khas manusia. Di depan sang Maha Perkasa,saat shalat misalnya, ia begitu perkasa untuk tidak berbuat nista, la mampu menyempurnakan jumlah rakaat shalat Tetapi di hadapan diri sendiri atau orang lain yang maha lemah, di tempat kerja, di pasar, ia bertekuklutut lunglai tak berdaya, sehingga ia dengan begitu mudah berbuat nista, ia ingkari kesadarannya tentang Tuhan yang Maha Melihat dan Maha Mengetahui.
B02127 | 2X6.611 SYA m | (Referensi Pojok Moderasi Beragama) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain