Referensi
Presiden RI ke II Jenderal Besar H.M. Soeharto dalam berita
Tahun 1992 merupakan tahun yang penting bagi kehidupan Bangsa Indonesia. Tiga tugas besar di tahun tersebut adalah pesta demokrasi Pemilu pada bulan Juni, pelantikan dan sidang MPR dan DPR hasil Pemilu, serta penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Gerakan Non-Blok (GNB) ke-15 di Jakarta pada 1-6 September 1992.rnrnSoeharto selaku ketua GNB, pada tanggal 24 September 1992 berpidato di depan Sidang Majelis Umum PBB ke-47, di New York. Pidatonya The Jakarta Message, berisi antara lain hasrat untuk mewujudkan perikehidupan rakyat yang sejahtera di negara Non Blok dan seluruh dunia, dengan prinsip dan semangat kerjasama, dan orientasi mandiri.rnrnPresiden juga mengemukakan usulan perombakan Dewan Keamanan (DK) PBB yang didominasi lima negara dengan hak veto-nya, dengan tujuan agar negara non anggota tetap DK PBB memiliki hak suara dalam mewujudkan terbentuknya suatu tata dunia baru yang berimbang.rnrnPada tahun 1992 juga berlangsung KTT Bumi (Konferensi Dunia tentang Lingkungan dan Pembangunan) di Rio de Janeiro, Brasil, dimana Indonesia menjadi salah satu negara peserta. Pada Nopember 1992, Indonesia juga mengikuti KTT G-15 (kerjasama negara kelompok Selatan-Selatan di bidang ekonomi, perdagangan, teknologi dan kebudayaan) di Senegal.rnrnMengenai pemanfaatan tenaga nuklir, menurut Presiden Soeharto juga tidak perlu dikhawatirkan, terutama untuk memenuhi kebutuhan tenaga listrik yang terus meningkat. Selain itu juga dibangun proyek listrik tenaga surya untuk mencukupi kebutuhan listrik masuk desa. Diversifikasi sumberdaya energi juga dilakukan dengan ditingkatkannya industri batubara yang berwawasan ke masa depan.
B02841 | 920 TIM p | (900) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain