NonFiksi
Bertanam Seledri
Kebutuhan sayuran di dunia cenderung meningkat terus dari tahun ke tahun. FAO memproyeksikan sampai tahun 2000 laju permintaan sayuran dunia sebesar 4,38% per tahun, yakni terdiri atas: 2,91% di negara berkembang. 0,81% di negara sosialis, dan 0,66% di negara maju.rnrnPertambahan jumlah penduduk dunia merupakan salah satu penyebab tingginya daya serap permintaan sayuran. Fenomena semacam ini harus kita tangkap sebagai sebuah peluang bisnis", termasuk mencermati komo ditas kecil seperti seledri.rnrnDi Indonesia peminat berkebun seledri masih merupakan wahana usaha sambilan (sampingan). Pada mulanya hanya sekadar hobi dengan menanam seledri dalam pot atau wadah bekas. Hobi semacam ini lama-kelamaan berkembang menjadi serius dalam skala agribisnis, karena peluang pasar komoditas ini prospeknya cukup bagus. Hal ini menuntut petani untuk me ningkatkan kuantitas dan kualitas produksi sesuai dengan trend permintaan pasar (konsumen).rnrnInformasi praktis tentang seluk-beluk bertani seledri masih amat langka (terbatas). Dari berbagai buku dan nara sumber lain, maka disusunlah buku kecil yang diberi judul Bertanam Seledri.rnrnIsi dan materi yang disajikan dalam buku ini meliputi sekelumit asal usul tanaman seledri, potensi ekonomi dan sosialnya, botani dan varietas seledri, tatalaksana budidaya dan penanganan pascapanennya serta dilengkapi dengan perkiraan analisis usahataninya. Tentu saja buku ini belum sempurna."
B00817 | 635.53 RAH b | (Referensi Pojok Adiwiyata) | Tersedia |
B01298 | 635.53 RAH b | (Referensi Pojok Adiwiyata) | Tersedia |
B02877 | 635.53 RAH b | (Referensi Pojok Adiwiyata) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain