Fiksi
Daun yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin
Dia bagai malaikat bagi keluarga kami. Merengkuh aku, adikku, dan Ibu dari kehidupan jalanan yang miskin dan nestapa. Memberikan makan, tempat berteduh, sekolah, dan janji masa depan yang lebih baik.rnrnDia sungguh bagai malaikat bagi keluarga kami. Memberikan kasih sayang, perhatian, dan teladan tanpa mengharap budi sekali pun. Dan lihatlah, aku membalas itu semua denganmembiarkan mekar perasaan ini.rnrnIbu benar, tak layak aku mencintai malaikat keluarga kami. Tak pantas. Maafkan aku, Ibu. Perasaan kagum, terpesona, atau entahlah itu muncul tak tertahankan bahkan sejak rambutku masih dikepang dua.rnrnSekarang, ketika aku tahu dia boleh jadi tidak pernah menganggapku lebih dari seseorang adik yang tidak tahu diri, biarlah.... Biarlah aku luruh ke bumi seperti sehelai dun... daun yang tidak pernah membenci angin meski harus terenggutkan dari tangkai pohonya.
B00516 | 813 TER d | (813) | Tersedia |
F00345 | 813 TER d | (800) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain